Senin, 20 Desember 2010
11.11
BALI TRIP$BlogItemTitle$>
subtitle : A piece of mine
Bali adalah pulau yang luar biasa. Kisahnya, mimpinya dan apa yang ada di dalamnya sungguh-sungguh menginspirasikan.
Bali disebut juga Pulau Dewata, tentunya bukan tanpa alasan. Bali memberi ruang kepada berbagai pemeluk agama untuk tinggal dan beribadah. Yup, bermacam-macam Dewa / Tuhan dipuja di pulau ini. Bali juga terkenal dengan keseniannya. Bagaimana tidak, setiap tahun diadakan acara tahunan untuk mempertontonkan "penemuan" seni dari masing-masing daerah sehingga kesenian Bali makin mengakar di masyarakat dan terus bertumbuh dalam inovasi. Hal ini nyata ketika saya menonton Tari Kecak di Uluwatu dan GWK. Pertunjukan di kedua tempat ini menunjukkan ciri khasnya sendiri. Selain itu, masing-masing daerah juga memiliki keunikan karya seninya masing-masing berupa kesenian dari kayu, logam, maupun batu sehingga titik-titik wisata menariknya menyebar di seluruh Bali.
Bali memiliki mimpi untuk menjaga kekhasannya tidak tergerus oleh modernisasi. Bali tidak menutup diri dari kemajuan zaman. Ia membuat kemajuan zaman menjadi alat untuk menunjukkan eksistensinya sebagai pulau yang unik.
Bali penuh dengan pembesar-pembesar yang bervisi kuat. Apa yang mereka tinggalkan mengungkapkan hal itu kepada saya. Tiga tempat yang saya kunjungi membuat saya berdecak kagum. Di Uluwatu, kita bisa menikmati keindahan laut dari Pure yang berada di pinggir tebing yang tinggi. Di Bedugul, kita bisa menikmati keindahan gunung dari Pure yang berada "di atas" air di pinggir Danau Beratan. Di Tanah Lot, kita bisa menikmati keindahan relief pantai dari Pure yang berada di atas karang. Orang-orang luar biasa membangun di tempat-tempat yang luar biasa.
Saya menyenangi petulangan ini. Bali sungguh memberi warna baru dalam bumi yang semakin monoton dan menyempit.
Kamis, 09 September 2010
20.43
Kerendahan Hati - Taufiq Ismail$BlogItemTitle$>
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu…. Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri..
Rabu, 08 September 2010
18.46
Liburan$BlogItemTitle$>
Liburan yang tidak benar-benar liburan karena kata "standby" terus terngiang. Namun, tetap saja liburan kali ini lebih senggang dibanding dua tahun sebelumnya yang tugas full-time. Semua itu memaksa gw untuk memilih aktivitas secara hati-hati. Aktivitas gw harus punya akses sedekat mungkin dengan kantor dan tetap fokus ke handphone. Ujung-ujungnya ya di Jakartalah. Pengalaman sebelumnya sih Jakarta akan sangat sepi. Jadi bisa keliling kota dengan nyaman dan menikmati sepinya sang kota super sibuk ini.
Saya siap "pulang kota" !Label: kota, libur, sepi
Selasa, 07 September 2010
11.42
Tentang Jodoh, Tuhan yang Tahu$BlogItemTitle$>
Ai diingot ho dope ito rap dakdanak uju i
rap marmeam meam di hauma manang di balian i
ho marlojong lojong di batangi laos hu adu sian pudi
laos tinggang do ho ditikki i sap gambo bohimi
Ai diingot hodope ito nadiparsobanan i
ima naso tarlupahon au tikki roma rimbus i
laos hubukka ma dabajukki asa adong saong-saong mu
tung massai gomos do ho huhaol asa tung las ma daging mi
Reff.
Hape dung saonari nungnga leleng dang pajumpang dohot ho hasian,
nungnga adong sappulu taon atik naung muli do ho
Molo tung namuli pe taho dang na pola sala i hasian
asal ma huida bohimi asa tung sonang rohakki
Anggo ala rokkap do ito, Tuhanta do umboto i…..
Label: jodoh, rokkap
Jumat, 27 Agustus 2010
09.51
Pengalaman yang unik$BlogItemTitle$>
Malam di lautan.. Saya suka membiarkan seluruh tubuh saya terkena hempasan angin malam di atas kapal yang melaju. Saya suka menghirup udara malam melalui rongga hidung dan membaui udara malam di tengah laut. Saya suka memperhatikan apa yang melintas di garis cakrawala. Saya suka dengan apa yang tidak bisa disembunyikan kegelapan laut di bawah sinar bulan.
Label: berlayar malam
Selasa, 24 Agustus 2010
17.06
Saya Berbeda$BlogItemTitle$>
Bingung.. Bingung karena orang-orang komentar seenaknya saja. Komentar miring ke arah negatif berdasarkan pandangan sempit. Awalnya gw biasa aja, tetapi lama-kelamaan gw merasa aneh sendiri. Gw tahu mereka kurang tepat, masakan gw hanya berdiam diri saja. Apalagi kalau gw tiba-tiba jadi korbannya.
Suatu objek kegiatan atau perilaku tidak lantas menjadi bernilai negatif karena dilakukan oleh seseorang yang secara sentimentil kita tidak sukai. Karena sahabat yang mengkhianati kita senang memakai topi, lantas kita berpikir bahwa semua orang yang memakai topi cenderung memiliki bakat berkhianat. Karena tetangga kita yang jahat pada keluarganya suka berkebun, lantas kita berpikir bahwa semua orang yang suka berkebun memiliki kecenderungan menjadi jahat.
Mengurai.. Jangan pernah mau terpasung oleh image orang lain yang ditempelkan secara paksa pada diri kita karena kita melakukan hal yang sama seperti yang orang lain itu kerjakan. Lakukanlah dengan cara yang lebih baik dan lebih sopan sehingga image yang kita tampilkan adalah image pribadi kita. Uraikan detail-detail penting yang menjadi keunikan kita dibandingkan orang-orang pada umumnya. Seperti warna merah misalnya, yang masih terurai atas berbagai degradasi warna menjadi pink, marun dan salmon. Tunjukkan perbedaan kontras dan ketajaman pribadi kita. Mari belajar untuk menguraikan benang yang kusut. Belajar peduli untuk melakukan suatu hal yang seringkali kita anggap sepele dan tidak penting. Dan, asal tahu saja mungkin menguraikan benang yang kusut adalah hal paling sepele yang paling sulit diselesaikan. Kalau saya yang melakukannya, maka hasilnya akan berbeda.
Label: image, unik
Senin, 16 Agustus 2010
17.36
Sebuah Paksaan$BlogItemTitle$>
Sebuah paksaan.. Bukan sekali-dua kali, waktu menjadi kendala bagi kepastian hidup. Padahal sudah jelas satu jam sama dengan enam puluh menit dan satu menit enam puluh detik. Namun, dalam hitungan menit bahkan detik , sebuah kesempatan besar dapat lenyap seketika dan kita hanya dipaksa untuk terus menjalani detik selanjutnya. Tanpa ada kesempatan menghela napas sekalipun, sang waktu terus berdetik. Dan, sebuah kesempatan berikutnya sudah hilang lagi.
Waktu memaksa matahari lenyap dari pandangan, waktu memaksa sebuah bel kantor berbunyi. Jadi apa yang harus kita lakukan?
Seharusnya bisa lebih baik.. Berbeda dengan api yang dengan mudah bisa kita buat ungkapannya, "kalau kecil jadi kawan, kalau besar jadi lawan". Tetapi tidak demikian hal nya dengan waktu. Waktu yang bertahun-tahun kita habiskan untuk hidup diungkapkan seperti "uap air yang sebentar saja sudah hilang" dan waktu yang kita lewati beberapa menit saja terasa seperti bertahun-tahun. Kenyataannya adalah waktu tidak dapat diinderai sehingga kita mengalami kesulitan yang sangat besar untuk mengontrolnya. Kini, nilai sebuah waktu digerakkan oleh pengharapan dan dihentikan oleh frustasi. Kedua hal itu adalah pilihan kita.
Label: pengharapan, waktu