Senin, 16 Agustus 2010
17.36
Sebuah Paksaan$BlogItemTitle$>

Sebuah paksaan.. Bukan sekali-dua kali, waktu menjadi kendala bagi kepastian hidup. Padahal sudah jelas satu jam sama dengan enam puluh menit dan satu menit enam puluh detik. Namun, dalam hitungan menit bahkan detik , sebuah kesempatan besar dapat lenyap seketika dan kita hanya dipaksa untuk terus menjalani detik selanjutnya. Tanpa ada kesempatan menghela napas sekalipun, sang waktu terus berdetik. Dan, sebuah kesempatan berikutnya sudah hilang lagi.
Waktu memaksa matahari lenyap dari pandangan, waktu memaksa sebuah bel kantor berbunyi. Jadi apa yang harus kita lakukan?
Seharusnya bisa lebih baik.. Berbeda dengan api yang dengan mudah bisa kita buat ungkapannya, "kalau kecil jadi kawan, kalau besar jadi lawan". Tetapi tidak demikian hal nya dengan waktu. Waktu yang bertahun-tahun kita habiskan untuk hidup diungkapkan seperti "uap air yang sebentar saja sudah hilang" dan waktu yang kita lewati beberapa menit saja terasa seperti bertahun-tahun. Kenyataannya adalah waktu tidak dapat diinderai sehingga kita mengalami kesulitan yang sangat besar untuk mengontrolnya. Kini, nilai sebuah waktu digerakkan oleh pengharapan dan dihentikan oleh frustasi. Kedua hal itu adalah pilihan kita.
Label: pengharapan, waktu